II. TUJUAN PRATIKUM :
- Untuk mengetahui cara pembuatan tape dari beras
- Untuk mengetahui mikroorganisme yang berperan pada pembuatan tape
- Untuk mengetahui perubahan senyawa kimia yang terjadi pada tape
- Untuk mengetahui cara pembuatan tape dari beras
- Untuk mengetahui mikroorganisme yang berperan pada pembuatan tape
- Untuk mengetahui perubahan senyawa kimia yang terjadi pada tape
III. DASAR TEORI :
Tape adalah sejenis makanan yang dihasilkan
melalui proses fermentasi. Tape dibuat dari bahan-bahan yang mengandung banyak
karbohidrat misalnya singkong (ketela pohon), beras (beras ketan putih dan
beras ketan hitam), dan sorgum. Tape kali ini saya membuatnya dari bahan beras
yang dinamakan tape beras. Beras dapat disajikan dalam bentuk tape melalui
proses fermentasi, yaitu terjadinya perubahan bahan-bahan organik dari
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa sederhana dengan kerja enzim.
Tape mengandung alkohol (etanol) sekitar 3-5 %, pH sekitar 4 dan rasa yang
bervariasi antara manis dan agak manis.
Ciri-ciri tape yang baik dan bermutu yaitu harum, enak, legit/manis, dan
tidak menyengat karena terlalu tinggi kadar alkoholnya.
Dalam
proses pembuatan tape diperlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar
beras dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang baik. Faktor lain yang
dapat mempengaruhi kualitas tape juga berasal dari ragi tape. Ragi adalah bibit
jamur yang digunakan untuk membuat tape.Berbeda dengan makanan fermentasi lain
yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, pembuatan tape
melibatkan banyak mikroorganisme. Mikroorganisme yang terlibat adalah kapang
dan khamir. Yang termasuk bakteri kapang yaitu Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan
Rhizopus sp. Yang termasuk bakteri khamir yaitu Saccharomycopsis fibuligera,
Saaccaromycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan
Candida utilis serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua
mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme
dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan
memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi.
Kemudian khamir akan merubah sebagian gula sederhana tersebut menjadi alkohol.
Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Waktu yang dibutuhkan jamur
tersebut untuk merubah kandungannya adalah sekitar 3 hari dengan bantuan jamur
yang lain. Untuk mendapatkan tape yang berkualitas, harus disiapkan bahan yang
berkualitas pula. Selain bahan, waktu yang dibutuhkan untuk membuat tape
tersebut adalah 3 hari, jangan sampai lebih dari 3 hari karena tape akan mudah
lemas.
IV.
ALAT & BAHAN :
Alat :
Alat :
- Panci
- Kompor
- Sendok
- Gas
- Tupperware
- Kompor
- Sendok
- Gas
- Tupperware
Bahan :
- ½ kg Beras
- 1 butir ragi tape
- Air Secukupnya
- Daun Talas
- 1 butir ragi tape
- Air Secukupnya
- Daun Talas
V.
CARA KERJA :
1.
Cuci
beras terlebih dahulu dengan air sampai benar-benar bersih
2.
Lakukan sampai 3x pencucian sampai air cucian beras menjadi bening
3.
Rendam beras yang sudah dicuci bersih selama +2 Jam
4. Cuci
kembali beras yang sudah direndam dengan air
5. Kukus
beras sampai setengah matang
6.
Angkat dan masukkan beras setengah matang kedalam Tupperware
7. Tuang
air daun talas yang sudah di peras, lalu diaduk rata sampai airnya meresap dengan beras
8. Kukus
kembali beras sampai benar-benar matang
9. Angkat
lalu ratakan diatas Tupperware dan diamkan hingga dingin
10. Taburi
beras dengan ragi tape yang sudah dihaluskan
11.
Simpan dan diamkan tape beras selama 2-3 hari untuk proses fermentasi dalam
wadah tertutup rapat
wadah tertutup rapat
12. Tape
beras siap untuk dinikmati
VI.
KESIMPULAN :
- Jamur
yang berperan dalam proses pembuatan tape beras adalah Amylomyces rouxii, Mucor
sp, dan Rhizopus sp, Saccharomycopsis fibuligera, Saaccaromycopsis malanga,
Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis serta bakteri
Pediococcus sp. dan Bacillus sp.
- Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen).
- Selama
proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada singkong harus tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga
mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.
- Pembuatan
tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih
menggunakan cara-cara yang terbatas.
- Pada
proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam
singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi
lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa
menjadi alkohol.
- Dalam
pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh
karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula
sebelumnya.
- Kegagalan
dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
VII. DAFTAR PUSTAKA :
0 komentar