KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami. Tak lupa sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Makalah ilmiah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Demikian yang dapat kami
sampaikan, apabila ada beberapa kesalahan dalam penggunaan kata kami mohon
maaf. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang sumber daya ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca semua.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………
- Latar
Belakang………………………………………………
- Rumusan
Masalah………………………………………….
- Tujuan
Masalah……………………………………………..
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………
- Potensi & Persebaran SDA Kehutanan…………….......
- Potensi & Persebaran SDA Pertambangan………........
- Potensi & Persebaran SDA Kelautan………………......
- Potensi & Persebaran SDA Pariwisata…………….......
BAB III : KESIMPULAN……………………………………………...
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber
daya alam adalah semua potensi alam, baik berupa benda mati maupun makhluk
hidup, yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Penting bagi kita untuk mengetahui potensi dan persebaran sumber
daya alam keutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa
saja potensi dan persebaran sumber daya alam kehutanan, pertambangan, kelautan,
dan pariwisata di indonesia?.
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui Apa saja
potensi dan persebaran sumber daya alam kehutanan, pertambangan,kelautan,dan,pariwisatadi
indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1. POTENSI DAN
PERSEBARAN SDA KEHUTANAN
Hutan merupakan suatu
wilayah yang mana menjadi tempat tumbuhnya pohon- pohon dan jenis tanaman yang
lain. Pengertian hutan tidak hanya berhenti sesederhana itu. Hutan juga bisa
dikatakan sebagai ekosistem yang mejadi tempat hidup dan berinteraksi bagi
hewan maupun tumbuh- tumbuhan. Hutan terdiri dari tiga bagian utama, yakni
bagian atas, bagian permukaan tanah dan bagian di bawah tanah. Di bagian atas
hutan terdapat kanopi alami yakni dedaunan pohon yang tumbuh lembat. Di
permukaan tanah hutan terdapat guguran daun- daun kering serta ditumbuhi semak-
semak dan rerumputan. Sedangkan di bagian bawah tanah hutan terdapat unsur
hara, akar tanaman, sumber mata air dan juga dihuni mikroorganisme. Hutan bisa
ditemukan di wilayah dengan iklim tropis, dataran rendah dan juga dataran tinggi.
Terdapat berbagai jenis hutan diantaranya adalah hutan gugur, hutan sabana,
hutan heterogen, hutan homogen, hutan mangrove, hutan buatan dan hutan hujan
tropis. Indonesia sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa mempunyai
hutan hujan tropis yang selalu lembab sepanjang tahun. Keanekaragaman hayati
yang berada di dalam hutan hujan tropis sangatlah tinggi. Hal ini menjadi
potensi sumber daya alam tersendiri bagi Indonesia. Potensi sumber daya hutan
dapat berupa kayu dan non kayu.
a. Kayu
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hutan ditumbuhi oleh
pepohonan berkayu. Potensi hutan berupa kayu ini banyak dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan, bahan baku kertas, bahan baku industri meubel dan lain
sebagainya. Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang keberadaannya tersebar di
nusantara. Lebih dari 250 jenis kayu tersebut merupakan kayu dengan nilai
ekonomis yang cukup tinggi. Diantara jenis – jenis kayu tersebut adalah :
- Kayu jati
Potensi hutan berupa kayu yang pertama adalah kayu jati. Nama latin dari pohon yang menghasilkan jenis kayu ini adalah Tectona grandis.Persebaran hutan jati di nusantara meliputi beberapa daerah seperti Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, persebaran jati paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.Kayu jati memiliki tekstur yang keras dan awet karena terdapat minyak di dalamnya. Hal ini membuat kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat interior rumah. Selain sebagai interior rumah, kayu jati juga digunakan sebagai atap dan tiang penyangga rumah- rumah tradisional jawa. - Kayu meranti
Kayu meranti terkenal di kalangan pertukangan dan perdagangan kayu. Terdapat berbagai jenis pohon meranti yang diantaranya adalah meranti hitam batang, balangeran, tengkawang gunung, dan meranti buaya bukit. Jenis- jenis pohon meranti tersebut menghasilkan kayu meranti merah. Persebarannya meliputi hutan- hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kayu meranti sering dimanfaatkan sebagai kayu konsrtuksi, penyekat ruangan dalam bangunan, bahan pembuatan meubel dan berbagai interior dalam rumah. - Kayu cendana
Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin Santalum album yang ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Meski demikian, persebaran cendana sekarang sudah meliputi hutan- hutan di daerah Jawa dan keseluruhan Nusa Tenggara. Kayu cendana ini sudah menjadi barang langka sehingga harganya menjadi begitu mahal. Kayu cendana memiliki aroma yang wangi. Itulah nilai lebih dari kayu cendana dibandiingkan jenis kayu lainnya. Pemanfaatan kayu cendana diantaranya adalah sebagai bahan pembuatan dupa & aroma terapi, sebagai campuran parfum, serta bahan pembuatan sarung keris. - Kayu akasia
Kayu Akasia memiliki nama latin Acacia mangium. Kayu akasia banyak ditemukan di hutan- hutan Jawa Barat. Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas. Banyak pabrik kertas yang mencari pohon akasia dengan usia berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Perkembangan selanjutnya, kayu akasia juga digunakan sebaga bahan baku pembuatan furnitur. Hal ini membuat permintaan kayu akasia oleh industri meubel maupun kertas semakin meningkat.
B. Non Kayu
Meskipun potensi hutan dominan dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan yang tak kalah bermanfaat Potensi hutan ini juga termasuk dalam sumber daya alam biotik yang dapat terus diperbaharui Meskipun potensi hutan dominan dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan yang tak kalah bermanfaat. Potensi hutan ini juga termasuk dalam sumber daya alam biotik yang dapat terus diperbaharui. Beberapa hasil hutan non kayu adalah madu, buah- buahan, jamur, damar, rotan, sagu, sutera dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing- masing contoh potensi hutan non kayu.
Meskipun potensi hutan dominan dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan yang tak kalah bermanfaat Potensi hutan ini juga termasuk dalam sumber daya alam biotik yang dapat terus diperbaharui Meskipun potensi hutan dominan dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan yang tak kalah bermanfaat. Potensi hutan ini juga termasuk dalam sumber daya alam biotik yang dapat terus diperbaharui. Beberapa hasil hutan non kayu adalah madu, buah- buahan, jamur, damar, rotan, sagu, sutera dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing- masing contoh potensi hutan non kayu.
- Buah- buahan – Terdapat berbagai jenis buah- buahan yang bisa diperoleh dari hutan. Diantara buah- buahan yang bisa ditemukan di hutan adalah buah durian, buah bery, buah kaktus pir berduri, jambu monyet, buah ara, markisa, buah keramu dan lain sebagainya.
- Madu – Cairan kental yang diperoleh dari sarang lebah ini kaya akan manfaat. Madu asli hutan biasanya dijadikan obat herbal dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
- Karet – Potensi hutan non kayu yang satu ini sebenarnya adalah getah dari pohon yang biasa kita sebut pohon karet. Penghasil karet ini sebetulnya adalah para atau Hevea brasillensis. Nilai ekonomis karet juga tergolong tinggi karena karet banyak digunakan diberbagai industri seperti industri pembuatan ban.
- Rempah- rempah – Jenis rempah- rempah yang dihasilkan hutan diantaranya adalah kayu manis, pala, cengkih dan vanila. Hutan di Maluku banyak menghasilkan rempah- rempah yang sering diperdagangkan sejak zaman dahulu. Karena rempah- rempah ini lah dulu Indonesia menjadi negara tujuan penjajahan Portugis dan Belanda.
- Rotan – Batang rotan mempunyai panjang puluhan meter dan banyak dimanfaatkan untuk membuat interior rumah. Sebelum diolah, rotan harus dibersihkan terlebih dahulu karena rotan mempunyai pelepah yang berduri. Sebagian besar rotan di Indonesia dihasilkan dari hutan yang berada di daerah Sumatera, Jwa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
- Sagu – Potensi hutan non kayu yang berbentuk tepung ini berasal dari proses pengolahan batang pohon sagu. Penduduk Indonesia bagian timur menjadikan sagu sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat Maluku dan Papua biasanya memanen sagu dari hutan kemudian mengolahnya menjadi masakan bernama papeda.
2. POTENSI DAN PERSEBARAN SDA PERTAMBANGAN
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya
akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah menghasilkan
banyak devisa bagi Indonesia.
A. Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat
ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga.
Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari
beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari,
angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif
masih terbatas jumlahnya. Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang
seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Adapun
sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini.
Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai
Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)
Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta
(Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).
B. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa
tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.
Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang
dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan
rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen,
batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara
Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari
produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia
dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di
sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia di kedua pulau tersebut sangat besar.
Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah
Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra
Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
C. Bauksit
Bauksit adalah sumber
bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri
keramik, logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki bauksit sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia yang cukup besar dengan produksi
mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan
untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di
daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
D. Pasir Besi
Pasir besi
dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas
penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat
ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak
(Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan
Selatan).
E. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data
Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton.
Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika),
Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara
(Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).
F. Timah
Timah dimanfaatkan
sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain.
Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo
(Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
G. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan
listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng,
dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain.
Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
H. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada
industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki
potensi nikel adalah Papua dan Maluku.
I. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan.
Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau
Buton, Sulawesi Tenggara.
J. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja,
pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa
Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan). Belerang
K. Belerang
Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
L. Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu
kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen
atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung,
meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan
Makassar.
M. Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat
dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan
dalam garam agar lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
C. POTENSI DAN PERSEBARAN SDA KELAUTAN
Sumber daya laut adalah unsur hayati dan non hayati yang
terdapat di wilayah laut. Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas
wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia
tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel,
emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan
laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah
sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya
tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir.
A. Perikanan
Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah
satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan
penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4
juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi
penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi
hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan
aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari
potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya,
jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini
berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang
diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya
perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di
Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan
yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat
di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di
kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti
cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga
banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai
utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan
dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan
bandeng dan udang. Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di
wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan
terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis
pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km,
ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada.
Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting
bagi Indonesia.
B. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe
hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan
mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove
bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada
pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di
habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia
yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah
sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan,
dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk
melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa
nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat
arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan
mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya
udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian
ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir
Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil
lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data
dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas
terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha.
Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53
ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
C. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut.
BAB III
KESIMPULAN
Hutan merupakan suatu wilayah yang mana menjadi tempat
tumbuhnya pohon- pohon dan jenis tanaman yang lain. Indonesia merupakan salah
satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas
pertambangan telah menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
Sumber daya laut adalah
unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah laut. Luas laut Indonesia
mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam
laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya.
Negara Indonesia
dikaruniai Tuhan dengan berbagai wilayah dan fenomena alam yang memiliki
keindahan dan daya tarik yang sangat beraneka ragam. Selain itu juga memiliki
berbagai macam suku bangsa dengan variasi tradisi, adat istiadat, seni, dan
budaya yang beraneka ragam. Di samping itu banyak pula jumpai peninggalan
sejarah.
DAFTAR PUSTAKA
http://wacanapengetahuan.blogspot.co.id/2013/11/persebaran-objek-wisata-di-indonesia_7031.html
http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/08/potensi-dan-persebaran-sumber-daya-laut_14.html
http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/08/potensi-sumber-daya-tambang-di-indonesia.html
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/potensi-sumber-daya-alam-hutan
0 komentar